Empati

Empati, secara mudahnya dipahami sebagai kemampuan diri untuk memikirkan dan merasakan apa yang sedang dialami dan dirasakan oleh orang lain.

Sederhana saja, misal kita sedang berjalan dan kaki tersandung batu sampai terluka. Apa kira-kira yang kita harapkan dari orang lain?

Apakah kita berharap orang lain menolong kita?  Apakah kita berharap orang lain mengacuhkan kita? Apakah kita akan merasa senang ketika ada orang memperhatikan kita walaupun hanya dengan bertanya bagaimana kondisi kita? 

Atau apakah kita berharap orang lain mentertawakan kita? Apakah kita berharap orang lain sibuk mengabadikan musibah yang kita alami?

Dua pertanyaan terakhir, adalah realita yang kita lihat sekarang banyak terjadi.  Dan tentunya ini bukan hal yang kita harapkan. Saat ini,  bila terjadi kecelakaan di jalan raya,  terjadi musibah banjir,  musibah kebakaran, gempa bumi dan musibah-musibah lainnya banyak orang sibuk mengabadikan momennya. Tapi bukan sibuk menolong orang yang sedang mengalami musibah tersebut

Bagaimana perasaan kita seandainya (na’udzubillah) kita yang sedang mengalami musibah tersebut?

Disinilah peran empati. Mari kita coba tanya dalam hati kita sendiri. Apa sebenarnya yang kita rasakan saat kita melihat orang lain tertimpa musibah dan menderita? Sedih atau bahagia? Kalau sedih, ekspresinya pasti bukanlah tertawa atau mentertawakan

Terus kalau kondisinya memang kita tidak sanggup membantu secara langsung, apa yang bisa kita lakukan?  Bisa jadi cukup dengan diam atau mendoakan agar yang mengalami musibah diringankan penderitaannya. Bilapun mau mengabadikan seperlunya saja dan perhatikan baik buruknya bila memviralkan

Sungguh sangat memprihatinkan ketika ada orang mengalami musibah ditertawakan atau diabadikan, apalagi untuk diviralkan. Siapapun yang mengalami musibahnya,  baik orang yang kita kenal maupun tidak kita kenal. Apapun bentuk musibahnya.

Yuk… belajar memahami perasaan dan pikiran orang lain. Berlatih peduli dengan perasaan dan pikiran orang lain, bukan hanya peduli dengan hati dan pikiran kita

Empati merupakan bagian dari kecerdasan emosi yang harus kita biasakan dalam diri. Setelah empati nanti kita berlatih tentang ekspresi

#tulisan ini tidak ada pretensi apapun,  hanya untuk mengingatkan diri sendiri sekaligus bentuk keprihatinan melihat kondisi saat ini

Leave a Reply

Your email address will not be published.